Minggu, 19 Februari 2012

wawancara dengan PAK ROBBY tentang sejarah sekolahku

"pinggiran, banjir" itulah kata yang sering terlontar jika yang orang yang sebenarnya belum tahu tentang sekolahku, SMAN 20, SURABAYA.

Memang sih dulu sekolahku itu sering kena banjir, tapi itu dulu banget bung. sempat nih aku ngobrol ngobrol sama salah satu maestro penghuni sekolahku, PAK ROBBY. Katanya "dulu itu kalau sekolah banjir ga tanggung-tanggung, sampai dada bung airnya. Dia cerita sama saya, kalau ga salah gini,
setelah seharian hujan, Pak Robby dan istrinya berangkat ke sekolah untuk bekerja dengan mengendarai sepeda ontel. Nah kan habis hujan tuh ya, awalnya air cuma sampai lutut, langkah demi langkah eh ko' makin dalam. Sampai sepedanya pun ga kelihatan. Bu Robby sempat bingung waktu mau menyebrangi sungai, "sungainya saja ga kelihatan, bagaimana nyebrangnya pak?". untung saja insting Pak Robby tinggi, di lewati jembatan kecil dari kayu.
Sampainya di sekolah, waktu buka pintu gerbang itu ular-ular pada ngelilit di pintu. mungkin mereka mencari tempat yang kering. ya dimana lagi kali ga di atas pagar.
karena banjir, kursi bangku pun terankat (kan dari kayu bung) dan berserakan karena air. Telpon pun juga sering berdering, dari orang tua/wali murid yang menanyakan "SEKOLAH LIBUR?". Tentu libur lah, bagaimana cara belajar kalu terendam air seperti itu.
Tapi ada juga yang berangkat sekolah dengan menggunakan batang pisang alias gedebog gedhang. (gila ! mending prei nek aku) itulah para siswa yang terlalu semangat sekolah. hehe
tapi ada juga suka suka nya, kalu air sudah surut banyak siswa yang datang ke sekolah untuk panen ikan. ahahaha, banyak sekali ikan yang terdampar di dalam dalam kelas.

Nah itu tadi sepenggal dari sejarah yang saya dapat dari Pak Robby. Jadi, dulu aja anak anak pada semangat sekolah meskipun banjir, masa sekarang malah pada males berangkat, jangankan berangkat, banguna aja pada susah, ketahuan dari masih banyaknya siswa maupun siswi yang telat. terus juga, sekolah kita ini sudah mengalami pembenahan yang cukup signifikan, tolong dong dijaga yang sudah ada, terutama sampah ! jaga itu sampah sampah mu! buang pada tempatnya. terus tembok, jangan coret coret dong! Dasar, ga ndue duwek ta gae tuku buku gambar ?! Kantin kita itu juga sudah terbilang bagus, sadarlah kalau habis makan yang pake bungkus jangan digeletakin gitu aja di meja, toh tempat sampah sudah banyak. Jangan mentang mentang ada om om CS dong. Kalau sudah kotor giru, kalian sendiri kan jijik toh? risih? terus kalian sendiri yang protes. payah ! bikin kotor sendiri, protes sendiri. jadi, kalian bisa menyimpulkan sendiri kan musti gimana?

wah kayanya terlalu panjang dan membosankan. saya tutup dulu ya, nanti saya sambung lagi. terimakasih sudah membaca. terimakasih juga buat pak Robby sudah memberi cerita tempo doeloe, tapi maaf pak, lupa ga tak foto, jadi ga bisa pasang fotonya baka deh. hehe

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More