Sabtu, 09 Maret 2013

X-6ku sampai Jombang


SMA adalah sebuahsingkatan untuk sekolah menengah atas. Haha, anak SD juga sudah tahu tuh.

Alkisah saya dulu berasal dari SMP yang tidak begitu terkenal, SMPN 23 Surabaya. Lulus dari SMP saya mendaftar di SMAN 16, SMAN 17, dan SMAN 20. Sayangnya di pilihan pertama saya langsung dikirim ke pilihan ke-2. Biasa, orang hebat. Hehe. Di pilihan ke-2 ini saya bertahan hingga hari terakhir babak penyisihan namun sayang danem saya kurang 0,1. Karena kurang 0,1 itu saya ditransfer lagi ke pilihan yang ke-3.


Kecewa sih iya, tapi ya ambil posotivnya aja deh. Mungkin di SMA ini saya bisa lebih berprestasi. Dan Alhamdulillah jadi kenyataan. Disetiap tahun saya mendapatkan brestasi dalam bidang akademis dan lumayan lah, bangga sedikit. Hehe. Cukup!

Di tahun pertama, saya memasuki kelas X-6. Itu bukan kelas paling akhir loh. Malahan kelas yang paling akhirlah yang paling bagus levelnya. Katanya sih gitu, tapi engga juga sih. Kata bapak dan Ibu guru, kelas X-6ku ini lebih baik dari kelas X-7. tapi sayang tidak lebih baik dari kelas X-8 dan kelas X-9. Ah biar deh yang penting kami disini kompak.
Anak anak sih kadang menyebutnya SENAM (sepuluh enam) atau AXEM (Arek X-6) atau apalah terserah (alay). Yang penting artinya tetap X-6. Di sini juga kelas yang memiliki beberapa artis, mulai dari Angga Pratama Putra yang biasanya disebut Ojan, galih priambudi yang ada menyebutnya Sule (padahal sih ga mirip, hehe), Danu Lampat Bramantyo yang dipanggil Makmur yang di awas ada sule, Joko Afif Ma’ruf yang sebenarnya mirip sama Daus mini, Ari Zainal Fanani sebagai Ki Daus, sampai Irwan Dwi rendragraha sebagai Jin Mizone (karena dulu selalu membawa botol minuman tersebut) hahahaaa, eh dia ketua kelas lho. Sorry Wan.

Dari arek-arek X-6 inilah kami memulai persahabatan di sekolah ini. Namun sayang ada beberapa anggota kami yang keluar dan pindah ke sekolah lain. Daiantaranya ialah (haduh, kaya soal ujian aja): Vocky (katanya sih pindah ke Malang) dia pindah dengan membawa komik deathnote volume 2 dari perpus (kalo ga salah) dan buku tugas sosiologi saya, Putri yang pindah karena ada sesuatu dibalik sesuatu, dan yang pakai kerudung kalo ga salah Fidy pindah ke SMA 14 Surabaya. Tapi gapapalaah ikhlaskan saja, semoga amal ibadahnya diterima disisiNya, amin. (lho?, hehe bercanda).

Kelas kami juga sering menang jika tanding futsal sama kelas – kelas lain. Pernah kalah ga sih? Sampai lupa. Yang penting kami lebih sering menang deh. Pemainnya ada Hasan Azhari Parry (wenak dewe), M. Yasin Basir (cilik, kesit, dan nggapleki), Ari Zainal Fanani ( PPG, Pemain Paling Guwanteng), Bagus Pribadi (pemain serbaguna, bisa keeper bisa juga maju), Singgih Priambudi (besar, tinggi, tendangannya “boom”), Galih Pmbudi Rizki (pemain karate), Ilham Ivandryanto (Kolongers, hehe), Angga Pratama (keeper), Irwan (gawe rame-ramean, haha pis wan). Dengan pemain – pemain tersebut kita pernah mendapat juara 3 di SMANDALUH CUP, satu-satunya kelas 10 yang mendapatkan juara pada angkatan kami dan berhasil mengalahkan kelas 11.

Dari kelas X-6 ini juga kami memulai hobi jalan-jalan kami dan yang paling jauh adalah sampai ke kabupaten Jombang, Jawa Timur. Berangkat pagi dan pulang sampai di rumah sekitar jam 8 malam. Dari kecelakaan yang diperankan oleh Bagoes Pribadi dan Melissa Budi yang dikarenakan “ndlereng” dan menabrak bapak-bapak yang mau berbelok arah. Ahaha, suatu kecerobohan yang menyenangkan. Ada juga yang muntah diperankan oleh Agustina Rachmadany karena kelelahan mendaki bukit yang bisa dibilang cukup terjal. Sampai tindaan heroic dari  Ki Daus yang mencoba menggendong agustina menaiki bukit yang meskipun Cuma beberapa langkah. Rasa sakit dan lelah menurut saya sudah terbayar oleh kenangan indah yang telah kami ciptakan ini. terimakasih teman.

Yang ikut pejalanan ini hanya beberapa orang, namun hal tersebut sudah memberikan kebanggaan kepada kami yang ternyata dapat menjaga satu sama lain. Seingat saya yang ikut hanya 10 orang, yaitu: Aditya Setiawan (Bemper) berboncengan dengan Agustina Rachmadany, Angga Hermawan (Kopler) dengan Ilham Ivandryanto, Ari Zanal Fanani dengan Ira Dwi Arini, Bagoes Pribadi dengan Melissa Budi, Singgih Priambudi dengan Dewi.

Di sana kami berhenti dan istirahat di rumah saudaranya Singgih, terimakasih atas tempatnya. Sekitar jam 1 kami berangkat ke suatu tempat yang sebenarnya kami tidak tahu tempatnya. Ternyata tempatnya adalah sebuah wisata alam yang masuknya cukup membayar parkir yang seingat saya Rp4000,00. Seteah parkir kita turun bukit menuju sungai yang berarus deras dengan batu batu besarnya serta airnya yang jerniiih sekali dan cukup dingin.

Ketika sampai di sungai, tidak menunggu lama lagi arek-arek langsung saja masuk ke sungai tanpa ganti atau melepas pakaian karena memang tidak membawa pakaian ganti. Angga Hermawan pun langsung berendam di jernihnya iar sungai. Setelah beberapa menit dia terkaget. Jejeeeeng apa yang terjadi? “HPku” dia berkata begitu. Ternyata dia berendam dengan celana jeans beserta dompet dan HPnya. Hahaha, kami semua tertawa. Padahal itu adalah HP barunya. Namun ternyata setelah tertawa saya juga terkaget, HPku juga terendam bersama celana jeansku. Aaseeem, untung aja HP jelek. Haha

Pukul 3.30 kami kembali ke tempat parkir, namun di tengah-tengah perjalanan naik saah satu teman kami merasa mual. Mungkin karena masuk angin dan terlalu capai. Karena hal tersebut, dia agak menyerah dan menyuruh kami semua untuk pergi duluan (mirip di film-film kartun). Tapi memang benar, ada beberapa dari kami yang meninggalkan kami di bawah. Tinggal 4 orang di bawah. Tenang, ada saya. Saya terus menyemangati agar dia terus mau berjalan kembali ke parkiran. Dan itu pun berhasil. Sampainya di atas, Ina langsung muntah. Dan sayang sekali dia tidak mau untuk ikut foto bersama diatas bukit. Sayang juga ini foto tidak fullteam. Dan amat disayangkan saya menjadi tukang fotonya. Kampreeet.

Dan inilah hasilnya:

Demikian penjelasan tentang masa emas kami di SMAN20 Surabaya ketika kami berada di kelas X-6.
Jangan sia-siakan waktumu, berbuatlah seperti yag anda suka selagi hal tersebut positif, bawalah sahabat-sahabat anda kepada kesenangan yang akan menjadi kenangan emas yang sayang untuk dilupakan.

Cerita tersebut berdasarkan kenyataan dan fakta, namun maaf kalau ada yang tidak pas sedikit, maklum sudah lupa. Ki Daus Ki Daus. Hehe
 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Wowo... sejak kapan aku dadi daus mini ?

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More