Jumat, 09 Maret 2012

MASJID CHENG HOO


Masjid yang terletak di jalan Gading Surabaya ini memiliki gaya yang artistic. Dibangun dengan budaya Islam, Jawa, dan Cina. Masjid ini didominasi dengan warna hijau, kuning, dan merah. Bentuknya khas Tiongkok dengan Joglo Jawa. Dan sekaligus menyatukan budaya Cina dan Jawa yang sudah terjalin sejak dulu.
Nama masjid ini diambil dari tokoh penyebar agama Islam dari china, Laksamana Cheng Hoo pada zaman Majapahit. Komunitas muslim Tionghoa membangun mesjid ini ingin mengingatkan bahwa ajaran Islam juga disebarkan oleh orang dari negeri Tiongkok.
Bentuk masjid ini diilhami oleh bangunan Masjid Niu Jei di Beijing, Cina, yang dibangun pada 996 Masehi. Namun pembangunan masjid Cheng Hoo baru dilaksanakan pada tanggal 15 oktober 2001 dan diresmikan pada tanggal 13 Oktober 2002. Secara keseluruhan, masjid yang mampu menampung 200 jemaah ini berukuran 21X11 meter dengan bangunan utama berukuran 11X9 meter. Bangunan ini memiliki 8sisi di bagian atasnya. Tiga ukurannya yaitu 11, 9 , dan 8 yang memiliki arti tersendiri. 11 melambangkan ukuran kabah yang baru dibangun. 9 menggambarkan Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Jawa. Sedangkan 8 adalah angka yang melambangkan Pat Kwa yang bermakna keberuntungan atau kejayaan.
Sejarawan Sie Hok Tjwan pernah menulis, sebelum kedatangan kaum colonialis dari Eropa, hubungan orang Tionghoa dengan penduduk di wilayah Indonesia tidak menunjukkan persoalan ras. Agama Islam di jawa dan di Palembang, Sumatra Selatan, hingga Sambas di Kalimantan Barat disebarkan oleh orang-orang Tiongkok.
Masjid unik ini berlokasi di jalan Gading, kelurahan Ketabang, kecamatan Genteng, Surabaya atau 1000meter utara Gedung Balaikota Surabaya dan 100 meter dari Hi tech mall. Angkot yang mendekati lokasi ini adalah lyn C,F,GS,MLK,V, dan W.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More